malam ini, aku
teringat tentang ia
tentang kebiasaan kami
yang sama-sama terdiam
bila aku berbicara tentang cinta
o, ia tak suka dengan harapan yang indah-indah
jika aku berbicara tentang kesetiaan
dia bilang, “Cukup kakak pegang dan percaya!”
bila sudah begitu
rindu pun bisu membunuh waktu
dalam sayup suara
angin perkampungan nun jauh
kami pun saling menunggu
tegur sapa yang mendahului siapa
dan aku pun berkata,
“Ayo bicara, sayang!”
“Bicara apa?”, ia pun bertanya
aku goda, “Apa saja bisa!”
“Kakak saja yang cerita!”
ia pun berkilah
dan aku pun berdalih,
“Aku tak punya kisah untuk diceritakan!”
oh, dia pun kelakar, “Kakak ini tertutup!”
aku jawab, “Nanti saja, kalau kita sudah berdua”
jika sudah demikian
aku dan ia pun sama-sama tertawa
tertawa lepaskan dahaga
dalam jarak dan waktu yang begitu angkuh
o, aku rindukan ia
dan kebiasaan kami yang sangat sederhana
aku suka cara ia bercanda
diiringi sendawa, ia pun tertawa
aku paham, itu adalah tanda
bahwa ia harus lekas dan berebahkan lelah
aku pun urungkan rindu
menunggu subuh, bawakan aku embun sapa
namun kini, sama-sama diam itu bisu
hilang terpikat dan menjadi alur yang terpasung
tapi, sungguh!
aku masih rindukan ia selalu
dalam doa dan harapan senja berlalu
atau dari dalam gelap dan pelita malam yang berlabuh
o, aku!
masih satu!, kau selalu!
apen MAKESE
KalaMalamMemainkanHarpa
06 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar