Senin, 06 Juni 2011

Aku Rindukan Ia; (Cerita Tentang Segenggam Kisah)


malam ini, aku
teringat tentang ia

tentang kebiasaan kami
yang sama-sama terdiam

bila aku berbicara tentang cinta
o, ia tak suka dengan harapan yang indah-indah

jika aku berbicara tentang kesetiaan
dia bilang, “Cukup kakak pegang dan percaya!”

bila sudah begitu
rindu pun bisu membunuh waktu

dalam sayup suara
angin perkampungan nun jauh

kami pun saling menunggu
tegur sapa yang mendahului siapa

dan aku pun berkata,
“Ayo bicara, sayang!”

“Bicara apa?”, ia pun bertanya
aku goda, “Apa saja bisa!”

“Kakak saja yang cerita!”
ia pun berkilah

dan aku pun berdalih,
“Aku tak punya kisah untuk diceritakan!”

oh, dia pun kelakar, “Kakak ini tertutup!”
aku jawab, “Nanti saja, kalau kita sudah berdua”

jika sudah demikian
aku dan ia pun sama-sama tertawa

tertawa lepaskan dahaga
dalam jarak dan waktu yang begitu angkuh

o, aku rindukan ia
dan kebiasaan kami yang sangat sederhana

aku suka cara ia bercanda
diiringi sendawa, ia pun tertawa

aku paham, itu adalah tanda
bahwa ia harus lekas dan berebahkan lelah

aku pun urungkan rindu
menunggu subuh, bawakan aku embun sapa

namun kini, sama-sama diam itu bisu
hilang terpikat dan menjadi alur yang terpasung

tapi, sungguh!
aku masih rindukan ia selalu

dalam doa dan harapan senja berlalu
atau dari dalam gelap dan pelita malam yang berlabuh

o, aku!
masih satu!, kau selalu!


apen MAKESE
KalaMalamMemainkanHarpa
06 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dosa Dalam Doa

malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...