sebatang lidi
tegak sendiri
di reranting pagi
ia pun aniya bediri
kupandang lagi
hilanglah arti bebagi
o, sebatang lidi
kupotong kecil-kecil
dengan hitam benang
kuikat ibarat kembang api
dan ia rekat kembali
laksana gelap di malam tadi
kini seikat potongan lidi
telah pula miliki eksistensi
o, ia pun siaga berlari
tuk menyibak tabir jejaki matahari
apen MAKESE
KalaPagiBebenahDiri
30 Juni 2011
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Kamis, 30 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
Dalam antologi kebinggungan ini, aku coba titipkan noktah zaman sebagai surat yang kutitipkan pada bisik dan Diskusi Angin, kata-kata yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar