o, inilah sajak puisiku!
lirik belati yang berlari-lari
mengkafani mayat pagi
di semak-semak belukar yang berapi
inilah mantra zamanku!
azimat matahari permata hati
memanggil-manggil aku
dalam embun doa berkalungkan dosa
inilah musik resahku!
dalam tempayan abad itu
bergulat bersama bayi-bayi buta
dan mencari jalan pulang ke garbah yang luka
inilah bait nuraniku!
menghitung waktu kapan terbuang
atau kembali di antara latta dan uzza
yang tengah menjadi tuhan-tuhan
inilah ia!
tuak serupa laut cuka
memeras asam luka-luka
dalam lembah lembayung duka-duka
o, inilah ia!
apen MAKESE
KalaSiangMemaksakanDiri
10 Maret 2012
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Sabtu, 10 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar