ia jatuh, luruh
ke danau murung
lebur seluruh
menjadi satu suluk
di atas tahta laut bisu
ia mengandung lumpur
tumbuh dan subur
membuka simpul-setubuh
o, bergerak-lah ia ke tepi
membagi hawa-hawa api
naik ke bukit-bukit
tetaskan percik-percik air
ia melambung jauh
tumbuh sejuk-dedaun
dan di suluk-suluk agung
ia titipkan kata bebaur
“Basuh wajah papa
Sebab ia adalah iba”
ya, matahari kali ini
telah mengikat bumi
berdiri tak bergeming
dalam serbuk sepoi-angin
dan ia-pun tertawan
dalam seribu titik jeruji
tanpa sehelai kasih-pun
menutupi kulit-kulit sejati
apen MAKESE
KalaPagiMencariTitikAir
04 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar