Minggu, 23 Januari 2011

aku, kau dan harapan

Biar!
Sudah biarkan
Malam menikmati jinaknya cahaya rembulan

Kau?
O,
Kelambu malam masih tersibak
hingga rahasia diri tersingkap
Kecil tiada arti!

Aku berharap
Segala yang ada mampu merangkul
Membangunkan bakul-bakul "sang aku"

Kau kalut?
Tidak!
Aku takut, hanya takut!

Sebab tak mungkin
Aku ada di ujung Kala (waktu)
Tanpa lalui jalan setapak berdarah-darah

Kau kalah?
Tidak!
Sama sekali tidak!
Aku hanya ingin membuat sejarah!

Sudah!
Sudah biarlah
bintang yang merangkul keindahan alam

Ah,
Malam pun baru saja mulai bersolek
Di balik gelapnya kelambu sayap ratapan

Kau?
Bagaimana aku?!
Adalah, "sang aku"!
masih terlelap pulas dalam pengabnya kelam

Kau sesat?!
Tidak!
Aku hanya menyesal

Kau tersesat!
Ya,
Aku sesalkan sekian pertanyaan setan

Ku berharap
Derap sayap pembawa pesan
Menegur kalbuku dibalik selimut alpa

O, malam bercahaya rembulan
Rasakan getarnya dalam wajan panas

Ah,
Kau menjebakku!
Oh, Aku?
"sang aku" yang mengajakmu!?

Prasangkamu busuk-buruk-jumud
Aumanmu tak mampu membangunkan waktu
Bukankah,
Lagu kita, lagu yang sama!?

Dan, kita masih menyanyikan bait-baitnya
Hingga kini, hingga ahir kita berinteraksi


apen MAKESE
PagiMasihSangatDingin
20 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dosa Dalam Doa

malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...