Matahari tak pernah tergerak mendahului rembulan untuk menyinari semesta langit dan rahim bumi. Namun terkadang purnama akalku, kau, dan mrk bergelayut menutupi Matahari hatiku yang timbul tenggelam hingga ke barak para petapa yang papa. apa yang tertanda tak semuanya berwarna. apa yang tertanya tak semuannya terjawab.... akakah aku, kau, dan mrk pasrah. serahkan saja pada Yang Maha Tau. ah, kau begitu gampang me...!!
Kala pintu fajar tertutup irama subuh maka gerbang senja pagi membuka diri bagi jiwa dan hati yg mencari..jika senja kesorean membelah diri maka cahaya malam memoles rahim dlm cahaya kesunyian yg senyap..tanpa suara dan kata namun ia memiliki bahasa.
Aku menebar hasrat hingga ke padang kepasrahan, kau pesan pesona laku hingga membuat sebagian tak tau malu, dia yang melihat panorama sementara akan jatuh mengayunkan luka, semoga mereka sudi menyisakan aku sekelumit duka hingga padang ditumbuhi bunga2 bermekaran.
Wahai Tuhanku, Jika Engkau menahan jiwaku, maka rahmatilah ia dengan segala kemudahan untuk memasuki gerbang pencerahanMu. Jika pun Engkau membebaskannya, maka peliharalah ia dengan segala pengetahuanMu untuk memasuki segala pintu-pintu ilmuMu. Tataplah aku dengan segala penjagaanMu seperti Engkau mengajak seluruh hambaMu yang Engkau kehendaki.
Jika saja hati setiap waktu mampu melihat setitik cahayaMu dibalik tabir gelap tiada celah. Sungguh tak kuasa satu pun manusia menutup kalbunya dengan hijab kelam warna dunia yang fana. Kedzahiran telah melafadzkan kesia-siaan hingga batinku tenggelam berkelana ke segala arah. Jika aku dan kau tak terjaga dari kelenaan semesta yang menghambat mata batin dari tangisan bayi-bayi hatiku dan kamu yang ingin menangis tersedu seda karena sesal...! Maka cahaya akan tetap berjalan tanpa hambatan. Aku ingin di samping-Mu (Tuhan) karena rindu yang tak tertahan.
PadaMu ku serahkan segala yang ada dan yang tampak. PadaMu jua ku berharap diperlihatkan segala yang kasat dan terhambat. Hanya Kau yang dapat melerai segala yang tesembunyi di dalam hati dan terhambat di dalam batin. lewat kesunyian aku nyanyikan nada di bawah Ars'y Mu. Mohon ampunMu, Ya Rabb.
Bila ku yakini bahwa kesunyian adalah semesta yang lebih luas dari segala yang tampak oleh mata, gelak tawa, canda dan dendam. Lalu kenapa aku tak jua tenggelam bersama Kau hingga ke kedalaman samudera tanpa warna?. Jika ku katakan bahwa semesta kerinduan lebih asik mashuk dari wajah para makhluk. Ah, aku tak tau kenap...a! Aku hanya ingin satu petunjuk agar ku dapat melebur menjadi debu yang tak berbentuk.
Senyumnya jatuh terantuk batu2, matanya sayu membuka rahim yang terpaku. Tapi bukan lantaran ia malu mengangkat pandangnya ke segala arah, ia hanya sekelopak bunga yang tumbuh di padang lumpur berdarah-darah. aku tak ingin memberimu cahaya, aku hanya ingin memberimu air kehidupan yg terbawa di celah jemariku yg kurus dan terbakar hingga kau temukan sendiri cahaya jalanmu. Oh, semesta gersang!... Jgn kau melepas raga tanpa kata. Sbb aku tak sanggup memelukmu tanpa senyum dan irama.
Tertutup tabir hari ini. Jika jalan gelap tiada celah itu menutup diri, mungkinkah aku dan kau akan temukan satu pintu yang memantulkan cahaya bagi jejak kita yang lelah, pundak kita ingin direbahkan dari kesibukan tanpa tujuan, walau hanya sebentar. namun, jika hutan belantara membuat aku dan kau tersesat, jangan biarkan pintu2 harapan sirna diujung padang gembala yg berwarna. ...Disana tersedia telaga bagi jiwa kita yg dahaga. Ayo kawan, kita melangkah!
Selamat atas alam mayapada bagi yang merayakan kebahagiaan tuntutannya. Jika saja makna segala tanda dapat ku lebur bersama nalar dan menjadi darah, niscaya pendakianku tak akan berat walau pencarian menghilangkan segala mimpi. Wahai kau yang tersembunyi, untuk apa kau mengintip segala rahasiaku dan nya, jika tubuhmu terbunuh sebelum membuka segala tabir kuburku yang membatu. apa kau bisu? Bangunlah dari tidurmu, lalu ajaklah aku menemui Sang Pencipta yang Hakiki!
Ada yang mati di kala pagi, tapi kau sibuk mencari hingga ke tepi-tepi. Ada yang tak bergerak di kala senja, namun kau kesana kemari tiada henti mencari sumber. Jika saja kau sejenak lalu untuk sempatkan singgah menyetubuhi nokta yang telanjang, niscaya kau tak kan menunggu semua merebahkan lelahnya di plataran rumah tanggamu yang bisu. tapi sayang aku dan kau terbius oleh ilusi yang utopis tentang mimpi-mimpi kita.
Iya, para pengabdi akan kembali dari pencariannya jika ia telah sampai pada titik dimana ia melupakan segala keinginannya kecuali SATU. Ia akan tunduk takluk dibawah petunjuk dan suara yang mengarahkan ia untuk melangkah. Tabir terbuka dan jalan cahaya menerangi segala jejak gelap tiada celah. Aku ingin melebur bersamaMU jika pun tidak, tataplah aku dengan penjagaanMU.
Jika tertawa mampu melepaskan segala kedukaan, niscaya aku akan belajar tentang bagaimana tertawa yang dapat menghapuskan luka. Jika memang dengan menangis mampu membuat jiwa menakar segala kesedihan, maka aku akan belajar dan menahan air mata agar ia tak membunuh segala unsur yang membuatku hidup. Aku biarkan semesta ...menertawakanku dan ku biarkan juga kenyataan tak menangisi mimpi-mimpiku, kau, mereka, dan semuanya.
Sudah gelap...! aku lupa menggambar satu sketsa tentang hitam. lupa, terlelap aku dalam derap langkah sang alam. cahaya...! aku menatap sebersit sinar di mata kawan-kawan. malam menatap sang perawan di samudera langit. bintang-bintang memecah memberikan sinarnya pada harapan setiap jiwa-jiwa yang bangkit dari kematian sementara.
Lihatlah, ada kisah yang menyebabkan air mata, darah, dan semangat, ada juga cerita disekililing kita yang tengah berjalan bergulat sendiri tanpa pelukan perhatian, walau sekejap. dan ia menjadi inspirasi bagi mimpiku, mimpimu, mimpi kita, itu jika kita biarkan ia membuka dirinya, dan kita menerima kerapuhannya dengan senyum ramah.
Bila bukan Kau yg menyebabkan suka, niscaya aku ingin menjadikan semua lenyap dalam dukaku yang satu. jk bukan Kau yg menyembuhkan luka, maka tak akan kubiarkan ia menemukan kesembuhan dlm dada yg nestapa. Inginku tenggelam dlm rona merah saga fatamorgana keajaiban pelangi diujung senja, ditepi langit terjuntai memerah harapan. Mauku Kau menemukanku dlm lumpur kehinaan, dan Kau pun memakaikan aku pakaian Cahaya-Mu.
sepertinya Jalan tak spanjang yg aku kira, itu jika aku ingin. kemanapun kau cari, kau akan hilang, itu yang ia katakan. Aku dan kau kan kembali. Dunia tak seluas yang ia impinkan, bila hasrat menginginkan yang abadi, ia akan mati. bila ia paksa, entah esok, lusa, atau pagi ini. jika aku dan kau inginkan segala, cukup aku khayalkan yang ada, semua akan tampak secara nyata dikelopak matamu segala warna. Bagi semua fantasi, ilusi, hilang, ada, hakiki, fana, dan papa. Semuannya akan bermakna bila...! Ya aku merasakan bahwa NAFSU jika ia lupa, lebih besar dari MAUT/Kematian.
Apen MAKESE
LangitMegaMendung
09 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar