Ketika samonto pahu
Nggahi ro elim dalam senyap
Yang tertuang adalah rindu
Yang terbawa adalah wajah
Dari dana ro rasa dou
Sayup terdengar suara santun
Seketika itu aku kecap fi’tua laku
Meski tak lagi bening cermin hati
Bunda! Retak jejakmu
Menyentuh dedaun kehidupanku
Hingga aku temukan maja labo dahu
Dari dalam rimpu anggun yang rabun
Dari dasar telaga ihtiar
Aku ingin basuh desah jiwa dengan rindu
Walau dalam kelam kelemahan waktu
Aku kan slalu bersimpuh di bawah telapak langit kakimu
Apen MAKESE
KalaAKuMerinduiSerautWajahmu
12 september 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar