Bundaku!
Batapa rindu hati ini
Ingin segera bertemu
Memeluk tubuh penawar luka
Ti loa ku wi'i pahu, nggahi, ro elimu
Hingga air mata jejatuh menembus kalbu
Lingi na ade menatap wajah
Mengobati duka berjarak lama
Hari-hari suara bisik nurani
Menembus mata semesta rindu batin
Kiri maimu bundaku
Meski hampa samada dalam dada
Aku rasakan nada rindu menegur
Mendera deras dalam nafas tak tertahan
Hingga siksa dada menyingkap wajah
Dan rasa, sesaat memeluk pelepah dalam gelap
Lingi na ade padamu!
Tak menyisakan celah bagi asmara pujangga siapapun
Apen MAKESE
KalaAKuMerinduiSerautWajahmu
12 september 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar