Minggu, 23 Januari 2011

Warna di Tepi Alam

Kata orang, hidup harus punya satu warna tersendiri biar enak diliat. Karena masing-masing orang punya warna pilihan dan kesukaan tersendiri. Sebagian bilang hidup tuh enaknya tanpa warna sebab kita ini satu dan sama, kalau hidup dengan satu warna masing2 kasian yang g punya warna. teralienasi, terpinggir dan akhirnya mereka hidup tanpa makna (anomi). Tapi bagaimana? aku ingin hidupku memiliki banyak warna, sebab aku pikir ruang kamar tidurku tak cukup dijelaskan hanya dengan satu warna.

Tapi gimana dengan warna hatimu?
Aaah...! Halaman hatiku telah memiliki warna tersendiri
Warna yang hanya aku dan Tuhanku saja yang mengetahuinya

Sementara warna yang lain, yang terpampang dalam alam raya kehidupan kini hanya lah manifestasi dari kemaha-kekuasaan Tuhan ko. Lalu kenapa terus di hujat? Tiada yang menghujat, akan tetapi manusia tak pernah memiliki kepuasan untuk memuaskan rasa kemanusiaannya. Kamu? Aku ingin menjadi sesuatu yang ada di tepi jalan saja. Untuk apa? untuk membagi keindahan alam agar di pandang sebagai sesuatu yang harus dipandang. Apa maknanya? Tanyakan saja kepada alam. Alam tak pernah mengatakan rumput itu kecil dan tidak berarti karena ia tidak tumbuh sebesar pohon dan tidak berbuah seperti Apel.

Lalu? Tanyakan itu pada Tuhanmu melalui alam semesta hatimu. Karena hatimu lah jagad raya yang terbesar yang pernah diberikan oleh Tuhan sebagai wadah bagi hidayah dan ILHAM-Nya. Bagaimana? Bagilah kesedihanmu kepada kalbu yang tertunduk didepan taman kubur, berikan kebahagiaanmu yang berlebih kepada keledai yang tak berdaya. Sama saja manusia tak punya kehendak yang berbeda dan cenderung sama?

Manusia memiliki kehendak baik dan kehendak buruk sekaligus tidak memiliki kehendak. Masa? Manusia menginginkan kebaikan tapi kebaikan hanya dipunyai oleh yang Maha Memiliki Keabadian. Manusia memiliki sisi keburukan tapi tak selamanya manusia dapat hidup dalam kubangan kenistaan yang busuk. Aaah! Terlalu mengawang. Awan tak pernah menghilangkan keseluruhan warna langit atau menutupi persetubuhan Matahari dan bumi serta laut.

Aku hanya ingin menjadi warna.
Entah hanya sebatas pandang.
Tapi aku akan ada di batas2 jejakmu.

Warna kesedihan para penjaga malam.
Warna kebahagiaan para penjagal
Warna kebinggungan para penguasa.

Hitam pekat malam rimba raya.
Merah darah merekah Perawan PERTAMA.
Hijau wujud Sang DAUD di tepi Telaga.

Biru memburu cahaya Sang Muhammad.
Kuning kening para Sahabat sabda Alam.
Putih pahit air mata Firaun.

O, warna Sang Maha
Rusak redam dadaku hingga tak berbentuk
Bunuhlah keraguan hingga aku terpuruk dibawah tapak

Sisakan warna hakiki yang ada didalam hati
Biarkan semua warna pecah berantakan
Satukan aku dengan warna yang hanya Kau yang mengetahui


apen MAKESE
MalamSunyiSepiSendiri
21 Ramadhan 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dosa Dalam Doa

malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...