Apakah, bila apa?
Bila aku masih mendamba
Pada apakah, bila kau bertanya
Bila apakah, apabila apa?
Bila kau masih ada tanya
Pada apakah yang ingin aku jawab
Sungguh! Aku masih saja
Meraba kau dengan nama apa daya
Dalam kasat cahaya yang masih terjaga
Aku menjadi air
Bukan berupa api
Bila apakah, apabila apa?
Apakah bila matahari menjadi letih
Dan embun rela-biarkan pagi rintihkan jerit!
Mungkinkah putik masih memetik-teteskan air?
Ah, kau! Berupa api
Panas-didihkan air berupa kayu
Aku tahu! Apa yang kau ingin dari dinginku
Tapi enggan aku berpikir, bila apakah!
Bagaimana kelamnya malam pada rupa gelap
Apakah bila, kabut malam tutupi separuh bukit?
Masihkah angin mengabdi!
Turun-titipkan gerimis untuk bernyanyi?
Entah apa yang terjadi, pada apakah bila
Jika langit menjadi api!
Keringkah laut menjadi abu?
Mesti kau binggung tentukan aku
Apa-apakah-apa?
Selalu ada tanya pada tanya!
Bila apakah! Apakah bila?
Selamanya harus ada jawab pada apa!
apen MAKESE
KalaMalamMenambaCahaya
14 Februari 2011
Bila aku masih mendamba
Pada apakah, bila kau bertanya
Bila apakah, apabila apa?
Bila kau masih ada tanya
Pada apakah yang ingin aku jawab
Sungguh! Aku masih saja
Meraba kau dengan nama apa daya
Dalam kasat cahaya yang masih terjaga
Aku menjadi air
Bukan berupa api
Bila apakah, apabila apa?
Apakah bila matahari menjadi letih
Dan embun rela-biarkan pagi rintihkan jerit!
Mungkinkah putik masih memetik-teteskan air?
Ah, kau! Berupa api
Panas-didihkan air berupa kayu
Aku tahu! Apa yang kau ingin dari dinginku
Tapi enggan aku berpikir, bila apakah!
Bagaimana kelamnya malam pada rupa gelap
Apakah bila, kabut malam tutupi separuh bukit?
Masihkah angin mengabdi!
Turun-titipkan gerimis untuk bernyanyi?
Entah apa yang terjadi, pada apakah bila
Jika langit menjadi api!
Keringkah laut menjadi abu?
Mesti kau binggung tentukan aku
Apa-apakah-apa?
Selalu ada tanya pada tanya!
Bila apakah! Apakah bila?
Selamanya harus ada jawab pada apa!
apen MAKESE
KalaMalamMenambaCahaya
14 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar