Pagi ini
Aku masih menikmati
Sejuk dingin
Yang disisakan hujan malam tadi
Sepagi ini, bisik angin
Masih sempat saja hidupkan pagi
Entah! lirik apa
Yang terngiang di telinga bumi
Hingga sejuknya
Masih saja menusuk sanubari sepi
Aku berdiskusi sendiri
Ada baiknya aku menuliskan puisi
Puisi untuk pagi
Yang menghadiahkan aku sejuk sunyi
O, pagi
Kau masih senyapkan permukaan bumi
Sepagi ini sinar masih tak kuat berdiri
Menikmati senyap tegur sapa embun sedalam ini
Apen MAKESE
KalaPagiMasihTeramatSunyi
28 Januari 2011
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Jumat, 04 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar