wanitaku!
anggur telah pula tertuang
dari diwan ke secangkir tubuh
dan jiwaku membara
dalam mahatma kerinduan asma
wanitaku!
anggur telah pula turtunduk
dari tubuh menuju palung ruku’
dan kertas hatiku pun terbakar
melahap zarah yang mulai terkapar
wanitaku, rahmanku!
tulip bunga tengah membajak apa saja
tuk ungkapkan madah yang tak tersapa kata
dan kau, rahimku!
bersimaharajalela bagai mirah
dalam tungku bersimba-asapkan mata gemilang
o, taman telah pula tergenang
dalam air berunggunkan api jiwa
tertinggallah kau dalam kilau gelimang celak
o, ruhaniku!
roda waktu sudahlah terkayuh
memburu perahu layarmu berlabuh
o, aku menunggu pula waktu
suguhkan anggur yang tersibak dari biduk tirai kelambu
biar bebasuh pula beribu peluh
dengan kain mahram yang menjadi mihrab benang-benang mir’ah
wanitaku, rusuk tulangku!
iga belikat ini tak kan mampu berkilah sendiri
sebab angin tak sudi bernyanyi tanpa reranting penari
kau, natijahku!
dengan seikat kepakmu
izinkan aku tunaikan isyarat sabda
biar sanggul keagunganmu
dapat pula menjadi pita kehormatanku
apen MAKESE
KalaMahabahMalamMakinMemabukan
24 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar