Selasa, 21 Juni 2011

Untuk Beribu Basuh

Ya, Tuhanku
izinkan aku tunduk takut hanya kepadaMu
Ya, Rasulku
ini aku ikutimu dalam ketaatanku padaNya
untuk ibu bapakku
restui ketaatanku padamu atas perintahNya

untuk kakek nenekku
ampunkan dosaku yang berupa durhaka
untuk paman bibiku
maafkan nodaku yang berupa kejahatan
biar kesalahanku menjadi kebejatanku
tapi bukan maksudku menentang kewajaranmu

untuk adik dan kakakku
keponakan-keponakanku
dan seluruh denyut kehidupan
yang tak dapat lagi kusebutkan seluruh
o, aku selalu ada
dalam setiap gelombang nafas
yang ada pada kehidupanmu dikala kau terbangun

di dalam keterjagaan
kubuka lembar demi lembar gambarmu
lalu kujadikan pena dalam seribu satu sajakku
dan bila wajahmu tak tertatap
maka kupejamkan sejenak mata
kubasuh bayang demi bayang
dan kugariskan sketsamu dalam kanvas cahaya dadaku

o, wajah-wajah yang silang berlipat
dalam bebalutan dada dan nalar yang bersimbah
kau pun bebasuhi diri dari mayang ke taman Eva
di kelopak Aminah dan pelepah Aswin menjadi dedaun Ida
o, Aku sendiri menyapi Nining
kemudian beralih Suci menjadi Alam
dari Hajrin pun ia berlari menjadi air

dan anak-anak bapakku
yang tak sepenuhnya kuhafal
siapa saja yang tersemat dan menjadi tanda
tapi, masih bisa kubayangkan ceria tawa

dan terciptalah tanya dalam aneka jiwa
Tasya dan Felani pun menari di aliran sungai
tampak Nadia bersama Syafira bermain pasir
sesekali Anjas dan kakaknya pun berbagi kelasi

titik kasih di antara Habibah dan Afandi
kuredam tangisku agar tak kembali
tapi kuingat lagi anak om Syam dan om Hasan
yang setiap hari berlari menanti pagi dan esok kembali

di sisi lain, Ayah, om ghovin, Ryan
Imam, Rifaid, Pika, Abi, Ibrahim, Ihwan
dan mereka yang lain pun sama demikian

o, anak-anak kakaku, anak-anak gembala
di kebun dan ladang mereka berharap tanak
anak-anak kakaku, anak-anak petani
di kebun dan ladang mereka tercaci dan menangis

o, bila tanah dan silsilah
telah difatwakan haram tuk kutitipkan jemari
maka biarkan kakiku temukan yang tersembunyi
serupa bukit atau pesisirku sendiri

biarkanlah!
o, biarkanlah aku berjalan sendiri
tertuntun pada sinar bulan dan cahaya matahari
pada alir langit dan di arus bumi yang kutadahi
kuserahkan diri di antara bisik kecil yang ada pada Ilahi


apen MAKESE
KalaPagiBerembunkanRindu
21 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dosa Dalam Doa

malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...