cintaku!
telah kusiapkan teduhku
sebagai tempat bagimu bernaung
tapi bila sulit
kutenunkan dedaun dan kulitku
untuk kau duduki pula sebagai sejukmu
jika kau ingin
bersinggah sementara dan berkisah
kemudian pergi, aku pun tak mengapa
jika pun kau mau
sejenak berteduh dan meleburkan keluh
lalu kembali, kan kubuatkan kau jalan pulang
bilamana kau suka
untuk tinggal selamanya di bawah pohon hatiku
sungguh, aku pun ingin dan menyukaimu selalu
tapi, bila kau meragu
atau takut berpeluh duka atas derita luka
maka, lebih baik jangan berusaha berbagi cerita
sebab rerantingku enggan tersayat
patah dan perlahan menjatuhkan pelepah
o, aku tak mau kering rerimbun
dan dedaun tertimbun lempung debu
aku tak mau, kau kehilangan tempat duduk
kemudian tertimpa gersang malu yang terpaku
o, izinkan aku menjaga tempat wukufmu
di antara luka bala bencana belukar sa’i itu
apen MAKESE
KalaMalamMemintalCinta
01 Juli 2011
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar