siang terik
panas bersari
kutadahi air
kering tersaji
inilah takdir
sayap bersalib
debu dan pasir
alunkan sesaji
pada bukit kecil
rumput mengering
matahari menyaksi
mimpi-mimpi terabai
pada pucuk bambu
hujan masih jauh mewaktu
pada jalan-jalan setapak
gelak tawa masih membahana
entah sampai kapan!
lagu ini terus mengalunkan rindu?
apen MAKESE
KalaSiangMembakarJiwa
22 September 2011
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Kamis, 22 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar