pagi ini
aku kembali
menarik diri
melakukan zikir
yang menjadi
kebiasaanku hari-hari
yaitu memandang
ke arah barat daya
mengikuti pancaran
cahaya matahari alam
menikmati setiap jejak
langkah yang tersaji
dan berganti di atas kerikil dan pasir
dan kulihat anak-anak kecil
meniti hidup tanpa tahu
apa yang mungkin terjadi
dan kapan harus kembali
o, pagiku
pagi yang mati!
apen MAKESE
KalaWaktuBergantiKembali
01 September 2011
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Selasa, 01 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar