Kau memaksa saja
Aku tertawakan kau menista
Aku tak hendak berdusta bila…
Hasrat tubuhmu membunuh
Bila kau lebih suka setara daripada persamaan
Tak perlu mencela aku tak berdaya
Kau cari makna bahasa yang wajar. Aku inginkan makna bahasa yang benar. Wanitaku! Di antara pergelangan jari-jemarimu. Aku tak menyembunyikan arti segala keinginan. Selain cincin kecil imitasi. Tak ada yang lebih berarti. Hanya kau sendiri. Mungkin asing bagimu lebih baik dibanding kearifan yang kita miliki di rumah kecil ini. Pertahankan bila kau memang ingin. Izinkan aku tak bersamamu kali ini. Sebab bila kembali, kau tampak lebih buruk dari cermin yang kehilangan rupa untuk berkaca.
Tapi selalu, kau merayu
Senandungkan lagu. Aku menjadi tak mampu
Nyanyikan lirik yang tak dapat kau mengerti
Bagai rumput tak berakar. Aku pun semakin menjadi malu. Ketika pelan kau tanyakan aku tentang hymen¹. Mustahil kau tak mengetahui tentang fragmen. Tentang kelambu. Tentang beludru. Tentang kerudung yang menutupi kehormatan wanita-wanita suci. Tak ubahnya pemabuk. Kau mengamuk tak mendapati aku. Aku bukan musafir yang arif. Apalagi ‘afiif². Hanya saja malam ini aku tak ingin bersenggama denganmu di atas lahan agama.
Sontak kau teriaki aku lelaki frigid³
Dingin tak memahami romantisisme
Di hadapan areola* dan virgo intacta**
Kau lagi-lagi memaksa. Aku tertawakan kau menista. Tak hendak mendusta bila kau coba mengoda. O, bila aku tak melayani keinginanmu berkali-kali. Akankah kau hakimi aku tak menghargai feminisme¹ yang telah kau imani?. Wanitaku, aku tak memahami kau dengan ereksi². Atau dengan kenikmatan tubuh semisal orgasme³. Tak usah kau nyanyikan lagi nyanyian yang menghabiskan energi di atas tumpukan buku dan jua waktu. Aku tak bermaksud mengatakan kau harus melulu di dapur atau di kasur. Hanya saja aku tak ingin buah berlabuh menjadi racun. Sebab matahatimu tengah memahami coitus* sebagai kepunahan tubuh. Bila kau di jalan-jalan. Kemana akar hendak menjalar. Kau sungguh. Cukup!. Ku ingin kau menjadi geisya** di pembaringan agungku.
Biar! Bukan tidak sengaja
Sesekali aku berkata kasar
Aku hanya bermimpi tentang satu jalinan isi
Di sisa gelap yang tersimpan. Kau sangat terlihat girang. Menyambut senja hilangkan kelam. Mungkin kita seringkali terjebak dalam makna yang bukan sejatinya terjemahan. Mungkin aku yang tertipu. Atau kau yang terlalu mabuk. Wanitaku! Meski akal fikiran mampu memintal beribu kebusukan. Sungguh wahyu masih sesuai pengertian waktu dan buku-buku. Jangan kau labuhkan anggur jiwamu dalam risau. Aku tak rela bila dahagamu lepas-terhempas di dermaga yang tak memiliki beban apa-apa.
Aku sambut kau seusai pergi
Pagi ini, bisiki aku lagi satu tanya yang tak kau mengerti
Malam nanti aku akan mencairkan satu arti yang kau ingin
Seolah berlari kau mendekati aku. Menggenggam jari-jemari. Kembalikan cincin yang terpoles bahan imitasi. Memeluk erat tubuh. Menangis menjadi-jadi. Berujar penuh cinta sambil berdiri. Yang kau cari bukan cinta yang mengandung intrik. Yang aku ingin bukan kau kehilangan diri. Jangan menanti aku kembali malam nanti, ucapmu. Kali pertama aku tak berpaling menghapus titik embun yang coba mengeringkan diri. Aku ingin menggali pengertian hostes¹ dan lady escort². Bisikmu sambil berlalu pergi sisakan kepedihan sejati.
Aku panggil kau untuk yang terahir kali
Dengan kata panggilan cinta yang paling indah
Bagai kapal karam. Kau tak lagi mendengar jerit
Wanitaku! Aku bebaskan kau pergi. Mencari yang kau ingin hari ini
Apen MAKESE
KalaMalamDiamTerhanyut
26 Januari 2011
¹selaput dara, Keperawanan, kesucian
²mereka yang memelihara dirinya dari perbuatan tercela
³tidak bergairah saat berhubungan intim/dingin
*daerah berpigmen (berwarna coklat kehitaman) yang mengelilingi payudara
**perawan utuh/asli dengan selaput dara utuh/belum pernah berhubungan intim
¹gerakan yang menuntut persamaan hak wanita
²ketegangan kelamin (pada pria)
³klimaks senggama yang muncul dalam bentuk gerakan mengejang (pada laki-laki disertai ejakulasi)
*hubungan intim
**wanita jepang yang khusus dilatih untuk menghibur ahli tari, dan bisa berfungsi sebagai pelayan seks
¹pelacur kelas tinggi yang melayani pelanggan di hotel-hotel dan klab-klab malam
²pelacur tingkat tinggi yang biasanya berpendidikan tinggi (para mahasiswi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar