sejak awal tiba
aku tak punya kata
tak memiliki apa-apa
hingga meresaplah
segala yang terjamah
di kanvas-kanvas kenang
dan risau redup
membunuh petuah-petuah
di sumur pemuja-pemuja tua
o, pandang mata senja
mulai bergerak-gerak
di antara altar dan sasmita
hingga kias-pun bertahta
dan ide-ide pun berdiaspora
bak lebah yang berkaca dalam hasrat
o, aku tengah di setapak jalan
dan kurasakan lembah sejuk ini
menjadi tempat sembunyi penentang hari-hari
mungkin sebab itulah matahari
enggan menaiki langit tanpa nurani
agar pejalan-pejalan kaki bisa bermain hati
o, dahan dan reranting-reranting
pun berfilsafat dengan gerakan angin
ajarkan aku lembah seribu tahun melimpah
hidup dan bersimbah
menanam darah menimba harta
memetik ajaran membagi pengalaman
dan senja di batas celak itu
bergemuruh menutup waktu
"ayo tunjukan kesungguhanmu!"
dan aku masih di jalan
yang kau buka sejenak
di antara kalam dan sumur gelap
apen MAKESE
KalaSenjaMenentangKeadaan
10 Juni 2012
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Resapi hidup ketika nafas masih terasa hangat di kerongkongan...jangan biarkan dingin...terdiam...bisu...dan berlalu bersama dinginnya liang dan tanah merah....(MFZA)
BalasHapus