Dalam antologi kebinggungan ini, aku coba titipkan noktah zaman sebagai surat yang kutitipkan pada bisik dan Diskusi Angin, kata-kata yang ada merupakan hasil pergulatan yang tertuang di atas alfa Kewajaran Terjemahan yang berupa Titik Keberangkatan anak-anak adam, meskipun isi dan bentuk ceritanya membias, bahkan mungkin akan dianggap sebagai sebuah lingkup cerita yang memiliki tingkat absurditas tinggi, namun di dalam sketsa kalamku ini, bagiku adalah jembatan yang mengingatkan aku pada Sajak Perjalanan beribu lempung di atas pasir-kerikil bumi yang telah memuat jutaan Keranda Zaman kehidupan sejarah.
Kembali, aku dalam Gersang Resah Itu menuai sisi-sisi Dalam Bayang, dan kutemukan kau bagai sekuntum Bunga dalam Kebunku, kemudian Diam-diam Aku Mencintaimu, dan lahirlah Aku, Kau, dan Janji-janji. O, namun demikian, Jejak Itu, kini telah menjadi Jejak Kosong. Lalu.....
* download/kunjungi http://www.4shared.com/office/uAIhoTR-/Putri_Yang_Hilang_1.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar