ruang rapuh itu
membunuh aku
dan seketika itu
peluh bersalin
perih berbagi
rintih jerit tergali
dan lahirlah benih
yang beranak pinak
dalam rahim kenaifan
hingga nutfah-nutfah
memintal faham-faham
atas nama kitab kedurhakaan
lalu kebencian-kebencian
merajalela melepas tindak
dan bersimbah tangan aniya
dan penjajahan jiwa
kian dipahami sebagai perhatian
ah, tiada celah bagi hasrat tak sejalan
o, tapi ruang rapuh itu
kian jauh ke dalam sayu
jatuh berbaur kultus dan layu
dan mata-wicara kegelapan
kian melampaui kebenaran
binal memeras kain kehidupan
dan kini ia pun bingung
memilih hidup melalui alur
atau musnah semayam bersama laut
o, bersalinlah kebaikan-kebaikan
beri warna di kain-kain kebenaran
dan sentuhlah jalan-jalan keyakinan
biar seribu rupa di ruangmu
tertuang berjuta tuak bercak-ku
hingga titik-titik hinggap itu hilang
dalam telaga maha kerap
yang menempa-menimba beban
di beribu maksud yang dilalui benakku
apen MAKESE
KalaGelapMelepasBeban
08 Juli 2012
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Kamis, 12 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar