senyum gelisah
geliat tak bermakna
hitam sesat berharap
ya, kenyataan zaman
dekap arti-artian antara
dan sayap-sayap pun bebelah
ia tapi tidak
jangan dan lakukan
belum usai-sudah-lah
kusia-siakan
dan kutinggalkan
lalu kutiada-tiadakan
kubuka lembah kalut
kumpulkan ragam bahasa keluh
kutemukan suluk restu mengadu
lalu kubawa rebah
ke jalan-jalan resah
dan kutitipkan penat selisih
pada mata-hari
alir di mata-air
sesaji di mata-hati
o, kusingkap hasut
siasat-siasat terpaut
dan kulihat wajah-wajah kecut
wajah-wajah palsu
yang setiap waktu harus
beberkan beribu senyum halus
o, serbuk-serbuk rayu
sebab nyata nan rawan
di antara harapan-harapan yang tawar
dan kali ini
jendela kamarku
tak lagi berlembah
sebab telah kututup
tirai waktu berkunjung
bagimu yang menutup maksudku
apen MAKESE
KalaSenjaMendekapLelah
12 Juli 2012
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Kamis, 12 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar