kembali
lagi
seribu
sifat api
dalam
panas matahari
sayat
segala jalan
kafan-kafan
sesat
dalam
tetanda perang
o,
seolah sayap Izrail
bersanding
kata-janji
tuk
membunuh dalam tangis gaib
dan
matilah genderang ASI
dalam
kesumat dendam hati
hingga
angin-ku berhembus sendiri
tanpa
alir
yang
menari
di
atas parit air
oleh
sesiapa
dan
kenapa bisa biadab
ah,
memang ia
budaya
ini bak satir
yang
dikebiri mata belati
tapi
mestilah ada
hakiki
yang mengakhiri tangis
darah
yang berbagi tanpa arti
tidakkah
kita yang terberkati
dalam
asma tanah yang pahit
dan
masihkah darah dalam kabut
menjadi
bayang kebanggaan
di
atas bakul para pemangku
o,
anak-anak pengasuh
pandulah
sendiri
bahu-bahu
pertiwi
atas
dasar kayakinan hati-mu sendiri
apen
MAKESE
KalaSenjaDiTengahKota
02
Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar