Aku tak bisa
Tak bisa lagi bernyanyi
Menari, pun menangis
Bagiku
Tak ada lagi lirik dan musik kalbu yang merasuk
Lirik dan musik yang sanggup menundukkan aku
Aku tak bisa
Tak bisa lagi berdiri
Berlari, pun bersaksi
Bagiku
Tak ada lagi sajak puisi indah
Puisi yang mampu menarik serpihan hatiku
Oh, bila saja
Segalanya tetap terang dalam gelap
Dan gelap selalu pekat dalam cahaya
Maka aku ingin terbangun
membangun istana kaca penuh warna
Hitam putih cahaya
Dalam ruang waktu yang tak lapuk
Hitam putih nada yang tak berlalu
meski dalam waktu yang fana, juga papa
Hingga aku
Dapat kembali bernyanyi, menari, juga menangis
Kembali, kembali aku akan
Berdiri, berlari, juga bersaksi
Oh, bila saja...!
Tapi aku sudah tak bisa lagi
Bernyanyi, menari, menangis, pun bersaksi!
Apen MAKESE
KalaWaktuTerhentiSesaat
02 Agustus 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Minggu, 23 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar