Aku masih ingin menyala
Hingga senja tenggelamkan rona
Meski gelap meraba sisa-sisa
Dan menutup pintu setapak jari
Biar malam genapkan segala
Tapi aku masih ingin tetap berjalan
Aku tak ingin padam
Walau kelam butakan mata aksara
Ketika tapak melepuh jatuh
Dan kalam luruh membujuk api
Biarkan aku tetap menyala
Dalam suluk batu berpasir ombak
Aku tak ingin padam
Oleh gelap, oleh malam, oleh aneka
Aku tak ingin terpadam
Oleh angan-angan dibibir senja
Aku masih tak ingin padam
Oleh kelam kilau cahaya terang sementara
Aku, biarkan masih berjalan
Dan tak ingin, meski bayang terbenam
Dalam bias warna tenggelam
Pun dalam secawan wajah nan gelap
Apen MAKESE
KalaGelapDanTerangBergantiWajah
29 November 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Minggu, 23 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
-
Bagian Kesatu Titik Keberangkatan Sajak Perjalanan Keranda Zaman Gersang Resah Itu Aku dan Angin Di Antara Diskusi ...
-
ia jatuh, luruh ke danau murung lebur seluruh menjadi satu suluk di atas tahta laut bisu ia mengandung lumpur tumbuh d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar