Dukaku padamu saudariku
Luka tubuh lumpuhkan jiwa
Jauh sangat kau mencari hidup
Hingga pasir menjadi tak berarti
Benamkan air pecahkan udara
Di samudera kau pun tersiksa
Tak terasa tubuh berlumur
Terikat dalam penjara budaya
Tanah Arab menjadi kelam
Budak belia biasa terjual
Kau adalah bunga-bunga
Di buang di kebun lumpur buas
Ke mana hendak luka terkata
Wajah terarak berdarah-darah
Tanahmu tanah yang subur
Terkubur di selipatan nafsu
Dari mana harus membuka mata
Sebab air mata penuhi telaga dada
O, saudariku
Cukup luka di wajah
Kau punya tanah
Kau punya darah
Kau pun miliki saudara
Dan kau punya segala-gala
Tinggal bagaimana
Orang-orang membagi rasa
Apen MAKESE
KalaDarahMuBerWarnaMerah
20 November 2010
Luka tubuh lumpuhkan jiwa
Jauh sangat kau mencari hidup
Hingga pasir menjadi tak berarti
Benamkan air pecahkan udara
Di samudera kau pun tersiksa
Tak terasa tubuh berlumur
Terikat dalam penjara budaya
Tanah Arab menjadi kelam
Budak belia biasa terjual
Kau adalah bunga-bunga
Di buang di kebun lumpur buas
Ke mana hendak luka terkata
Wajah terarak berdarah-darah
Tanahmu tanah yang subur
Terkubur di selipatan nafsu
Dari mana harus membuka mata
Sebab air mata penuhi telaga dada
O, saudariku
Cukup luka di wajah
Kau punya tanah
Kau punya darah
Kau pun miliki saudara
Dan kau punya segala-gala
Tinggal bagaimana
Orang-orang membagi rasa
Apen MAKESE
KalaDarahMuBerWarnaMerah
20 November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar