Bunda!
Betapa lingi na ade
Hingga cakrawala dan mega
Tak mampu memoles warna merah
Meski tak sempat belajar apa-apa
Tapi aku sanggup meluapkan apa saja
O, sayap-sayap yang terlupa
Kau kanvas putih bagiku melukis nurani
Jika dou labo dana memadamkan rindu
Tak musnah lilin hati menjadi tetumpuan
Bunda! Dalam perpisahan sementara
Tak ada nestapa selain menahan rindu di dada
Bila terdengar lagu sendu membelenggu
Bendung air mata sebab luka dalam duka
Kita balut pertemuan agung
Dalam titik-titik misteri kehidupan
Simpan air mata perjamuan dalam gerabah mamah (nyirih)!
Simpanlah ia dalam rahim kenyataan bertapak darah dan nanah
Apen MAKESE
KalaAKuMerinduiSerautWajahmu
12 september 2010
Betapa lingi na ade
Hingga cakrawala dan mega
Tak mampu memoles warna merah
Meski tak sempat belajar apa-apa
Tapi aku sanggup meluapkan apa saja
O, sayap-sayap yang terlupa
Kau kanvas putih bagiku melukis nurani
Jika dou labo dana memadamkan rindu
Tak musnah lilin hati menjadi tetumpuan
Bunda! Dalam perpisahan sementara
Tak ada nestapa selain menahan rindu di dada
Bila terdengar lagu sendu membelenggu
Bendung air mata sebab luka dalam duka
Kita balut pertemuan agung
Dalam titik-titik misteri kehidupan
Simpan air mata perjamuan dalam gerabah mamah (nyirih)!
Simpanlah ia dalam rahim kenyataan bertapak darah dan nanah
Apen MAKESE
KalaAKuMerinduiSerautWajahmu
12 september 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar