Rinduku
Jagad telah kau genggam
Dalam asmaNya
Asmaraku kau tenggelamkan
Jagad-semesta-alam itu
Masih ada di tanganmu
Hingga kini
Hingga mimpiku terburai
Dari balik tirai
Ku temukan ia menari
Menari
Di bawah jerit jalangmu
Hingga Kala terjerat
Di penjara tak terkata
O, setetes
Jalan itu tertanda darah
Batu cadas pun tertimpa air mata
Di telaga suci cintamu
Cinta kau ku rindu tertuju
Cinta renyah balatentara
Cinta remang dalam gema Sang pencipta
O,
Desah-resah-pasrah dawai asmara
Bahtera tlah kau bentangkan
Hingga aku meniadakan segala
Kau
Rinduku
Hingga hari ini
Ku teteskan air mata nama
Air mata kehilangan wajah
Air mata kesunyian pandang
Air mata pertemuan raga
Tapi ku simpan semua
Agar tak usai rinduku hingga akhir
apen MAKESE
KalaSiangMenghangatkanDiri
Senini, 10 Mei 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar