Rinduku
Ku rela kau lelapkan gelap duniamu
Rebahkan jiwa lelah abad-zaman
Aku rela!
Relakan
Kau selimuti panggung bumi
Pun rela aku kau baluti punggung langit
Tulus-ku
Kau redupkan mata letihmu
Hingga tiada resah mengadu lagi
Pesanku
Reguklah danaumu
Hingga damai sulit kau diamkan deru-desahnya
Bisikku semoga
Kekhusuan tak terganggu soal cemburu
Sebab aku pun tlah terkubur di bukit berbulir
Biar pun rindu membuncah
Pecahkan karang dan cadas
Aku rela!
Aku lepas!
Jangan kau sibak cadar dukamu
Pun pagar candamu di lamun rapuh
Walau
Aku masih ingin
Ingin mainkan harpa rinduku
Selalu
Dalam waktu yang lampau
apen MAKESE
KalaWaktuDiTitikNolKomaKosong
Kos om Naja, Rabu, 12 Mei 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar