Jujurku
Kau mutiara permata jelita
Kecil tersimpan dibalik hati
Hinggap rasa
Batinku terteriak ingin
Memeluk menjamu maumu
O,
Entah bagaimana bisa
Zaman menghambat kita bersitatap
Aku hanya bermimpi
Mendamba wajah dalam rupa khayal
Kau rinduku
Sendiri di balik rimbun aurat telanjang
Kau
Pergi dan abadi
Membawa hati yang tak terbagi
Ya, kau
Tersembunyi di puncak mati
Kini,
Tinggal aku dan rinduku
Mencari isyarat dan ilham angin
Badai lalu
Benamkan mantra kata tersayat
Senja Kala rasa meracau
Kala Senja aku bertanya
Sampai kapan aku bermain?
Entah!
Sampai bertahta semerbak keserbakemungkinan
Tapi sudahlah!
Dalam waktu yang tertidur
Ku tak kan melukai kesunyiamu
Karna
Ku tak ingin rinduku terganggu
Pun tidurmu terbangun
apen MAKESE
KalaAsharMenyerangSenja
Kamis, 06 Mei 2010
sebuah pena di antara kerikil, berdiri di Mahkamah sunyi, menanti bisik, menatap angin, memaknai hari, pun beruzlah ke titik-titik pasir, hingga jatuh menuju muara berpulang. Bebas! Berkaca pada kata apa saja, berbicaralah! Tak perlu bertanya, hanya Kau-lah...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dosa Dalam Doa
malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...
-
Desentralisasi merupakan sebuah konsep yang mengisyaratkan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tingka...
-
Rinduku padamu Menembus ruang waktu Hingga mimbar Mayapada pecah Aku pun terkulai lupa segala Oh, Andai kau di sini Kan ku bawa meli...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar