D : Dunia ada di genggaman para pemberontak zaman.
U : Untuk memimpin para musafir yang tersesat di padang gersang.
A : Akan kah engkau mampu memupuk rasa dan harapan berjuta nyawa?
B : Bila ia, jangan menganiya warna sadar dikedalaman nuranimu.
E : Enyahkan segala aral pembatas dipenghujung jalanmu kini.
L : Lalu turunlah menginjak segala kenistaan di jejak para pembawa risalah.
A : Aaah, aku tak percaya kalian tak sanggup bila terus memelihara air mata harapan.
S : Selesaikan Tugasmu Lalu Peluklah Senyum Yang Terkirim Dari ATAS ARS'Y.
Sisakan segala kemelut di jiwa untuk sesaat musnah.
Dan lihatlah betapa air mata pujaanmu mengadu rindu.
Sia-siakanlah kedirianmu yang telanjang tanpa rasa haru dan malu.
Bukalah jendela kamar hatimu, dan lihatlah senyum itu menunggu pelukmu.
Hahaha... Biarkan aku tertawa sesaat untuk dinamika kemuskilan ini.
Sejenak aku tersenyum menemukanmu telah memukau kemelut nafsu.
Tapi sejenak aku menangis bukan karena sakit, tapi telah kehilangan kejenakaan kalian yang abadi.
Terimalah sajak kekhusuanku yang suci, lalu buanglah dipojok sepi.
Bacalah puisiku yang sendu, kemudian bungkuslah ia ke sisi kiri hatimu.
Dengarkanlah lagu gubahanku yang penuh panggilan mistik, sebentar kemudian kuburkanlah ia.
Tataplah dan jadikan ia sampah yang berserakan ditepi ranjangmu.
Sekian aku hujamkan rasa yang tak mungkin akan padam.
Padamu aku berterima kasih.
apen MAKESE
MalamRamadhanSuci
25 Agustus 2009 TengahBerjalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar