Senin, 25 April 2011

Gadis Kecil Itu (Dedicate For Atoen Kecil Solehah)


Hari ini, aku berdiam diri
Dalam kamar sunyi senyap sendiri

Menikmati musik langit
Dengan aneka bunyi dari suling api

Menunggu matahari berganti kulit
Di antara nyanyian mendung dan lirik hujan

Jejauhan kata, menyapa dalam tanda tanya
Ia ceritakan hal yang sama, seperti kenyataan!.

“Kakak…”, gadis kecil itu.
Memburu doa memanggil aku

“Ada apa?”. Jawabku, meluruskan maksud.
“Besok aku ujian ahir, doakan aku agar dapat lulus!”.

Lembut-halus meminta lukisan agung
Dari balik kelambu keagungan suhuf-suhuf

Hari ini, gadis kecil itu
Tengah berupaya membunuh waktu

Aku tak pernah menatap ia, wajahnya.
Kecuali dengan tertawa, sebab aku kira ia telah dewasa

Tapi ternyata, ia hanyalah anak-anak
Jika saja ia, ….! Akan kuabadikan ia, dengan segala

Aku suka, ia begitu aktif
Dan dinamis dalam berpikir

Suka menulis sajak dan cerita
Melewati hari-hari dengan terus belajar menjadi penyaji

O, gadis kecil itu, impianmu!
Selalu merajut mimpi dari tempat terbitnya matahari

Aku ingin ia sajikan lirik hari ini
Ia pun, nyanyikan aku syair tentang kewajiban

Aku pinta ia bacakan sajak makna kehidupan
Ia pun, deklamasikan aku satu puisi bagi kemandirian

Gadis kecil itu, kini menjadi gadis kecilku!
Tercipta dan terlahir menjadi inspirasi bagi kesunyian

O, gadis kecilku!
Ibarat kunang-kunang di tengah gelapnya kegelapan

Kau adalah cahaya dalam kelamnya kenyataan
Coba terangi bumimu sendiri, dengan berlari mengejar matahari

O, gadis kecilku! Kau mesti menjadi
Menjadi apa saja, seperti yang kau inginkan hari ini

Aku, menanti kau bergeming
Memenuhi seisi ruang langit-bumi dengan nyanyian bidadari dan nabi-nabi.


Apen MAKESE
KalaLangitTertutupMendung
23 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dosa Dalam Doa

malam ini mungkin akan gelap sebab rindang gersang enggan melepaskan senyap gelap ini mungkin kan berahir kelam sebab alfa doa-doa t...